Refleksi Perkuliahan 3: Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Pada perkuliahan ini, kami berdiskusi tentang hakikat belajar dan pembelajaran. Belajar adalah sebuah kegiatan untuk memberikan perubahan tingkah laku yang lebih baik. Dalam belajar ada perubahan secara sadar dan fungsional. Pembelajaran atau pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Proses belajar tersebut terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Jadi seseorang melakukan kegiatan belajar jika diawali dengan adanya pembelajaran. Pembelajaran itu bisa dari guru di sekolah dan dari lingungan tempat seseorang itu tinggal. Bila siswa belajar, maka akan terjadi perubahan mental pada diri siswa. Setelah proses belajar dan pembelajaran selesai maka siswa akan memperoleh hasil belajar. Ciri-ciri pembelajaran antara lain terdapat proses belajar, ada materi yang diajarkan, ada guru sebagai fasilitator, dan ada evaluasi untuk mengukur kemampuan. Ciri-ciri belajar adalah adanya perubahan mental pada siswa. Selain perubahan mental, ada juga perubahan tingkah laku siswa. Hal tersebut menandakan siswa menerima pengetahuan sebagai hasil belajar.

Pada diskusi kali ini saya menyampaikan pendapat saya tentang teori deskriptif dan teori preskriptif. Kedua teori ini berkaitan dengan belajar dan pembelajaran. Teori deskriptif adalah teori belajar itu sendiri, yaitu teori yang lebih menekankan cara peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar. Dalam kasus sehari-hari misalnya peserta didik akan menghadapi ujian. Dia akan belajar dengan caranya sendiri di rumah agar mendapatkan nilai yang baik untuk ujiannya. Dalam teori ini yang terpenting adalah hasil yang dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar. Kelemahan dari teori ini adalah tidak memperhatikan psikologis peserta didik karena cara belajar masing-masing anak itu berbeda. Akan tetapi, kelebihan dari teori deskriptif adalah dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi peserta didik karena mereka mencari sendiri bahan belajarnya

Kemudian ada teori preskriptif yang merupakan teori pembelajaran. Dalam teori ini harus ada desain pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Tujuan teori preskriptif adalah untuk menentukan metode pembelajaran yang optimal. Kelemahan dari teori perskriptif waktu yang dibutuhkan lama, karena dalam pembelajaran terstruktur dan sistematik untuk mencapai tujuan tertentu. Perskriptif membatasi kreativitas anak, hanya menghasilkan hasil belajar kognitif tapi perkembangan mental tidak berkembang. Peserta didik selalu menunggu penjelasan dari guru dan tidak bisa mencari materi sendiri.

Walaupun teori deskriptif dan perspektif memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, tetapi kedua teori tersebut tidak dapat dipisahkan. Kelemahan dan kelebihan tersebut saling melengkapi sehingga tercapai hasil belajar yang optimal bagi peserta didik dan merupakan keberhasilan bagi dunia pendidikan. Dalam pendidikan seharusnya tidak hanya menekankan teori deskriptif saja atau teori perskriptif saja. Keduanya harus seimbang agar tujuan pembelajaran tercapai. Menurut saya, materi diskusi kali ini lebih mudah dipahami dan sangat menarik karena dapat memberikan gambaran tentang cara menjadi pendidik yang baik untuk anak Indonesia kelak.

Adios ~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Kecerdasan Ganda

Teori Revolusi Sosio-Kultural dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Teori Sibernetik dan Penerapannya dalam Pembelajaran