Postingan

Please, Just Stay (Sahabat Selamanya) Part 2

..... Tak terasa, sudah hampir setengah tahun aku jadi anak SMA. Sebulan lagi UTS, tapi sekarang aku sudah mulai belajar untuk persiapan ujian. Kalau mau ujian begini, aku mendadak rajin.  Sekarang saja, walaupun hari Minggu, buku Fisika, Matematika, Biologi dan Kimia menumpuk di depanku. Aku ingin masuk ke jurusan IPA, lalu kuliah di Jurusan Farmasi.  Aku masih berusaha menyelesaikan  soal fisika yang entahlah soal dari planet mana yang kukerjakan ini. Sulit banget. Tiba-tiba, mama memanggilku dari bawah, “ Adel , tolong antarkan kue ke rumah Tante Maya” “Oke, Ma,” teriakku dari kamar dan segera turun ke dapur. Oh iya, siang nanti ada arisan ibu-ibu di rumahku dan Mama membuat cup cake  yang enak sekali. Mamaku memang berbakat sekali dalam hal membuat kue. Aku mencium tangan mama lalu berlari keluar menuju pintu. “Jangan lari, sayang, nanti kuenya jatuh,” teriak Mama dari dalam rumah. “Oke, Ma. Assalamualaikum.” Aku menyeberang ke rumah Tante Maya, kemudian mengetuk pintu.

Please, Just Stay (Sahabat Selamanya) Part 1

Well, ini remake nya cerpen yang pernah aku bikin tahun 2014 (3 tahun lalu). Dulu judulnya Sahabat Selamanya, itu yang tulisan di dalam kurung. Trus aku tambahin karena ngerasa cocok aja kalo judulnya jadi itu. Hehe, dasar kebule-bule an :v Cerpennya pernah aku share di web gitu. Trus di cerita ini ada beberapa bagian yang diedit, termasuk nama tokohnya jugak hihi. Happy reading! Sudah sek itar sembilan  tahun aku berpisah dengan sahabatku, Abi . Waktu yang lama sekali. Kami berpisah s etelah  lulus TK. Dia pindah ke Medan untuk ikut papa nya yang bekerja di sana. Tante Maya, mama Dani tetap dengan usaha butiknya. Dulu, ketika Abi  masih tinggal di Bandung, di rumahnya yang ada di depan rumahku, aku sering main ke sana  dan kadang-kadang aku diberi baju  yang ada di butik  Tante Maya . Gratis, tis. Mama sampai nggak enak hati, tapi Tante Maya terus memberiku barang-barang dari butiknya. Tidak hanya baju, sih. Tante Maya juga melarang Mama untuk membayar semuanya. “Anggap aja kita i