Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Teori Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Bismillah. Nama: Annisaa Ahmada Atusta NIM: 150341603464 Offering: B Teori Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap. Teori Humanisme melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatannya melihat kejadian yaitu cara manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Teori Humanistik menyatakan bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri dapat tercapai secara optimal. Teori humanisme cocok diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam proses belajarnya

Refleksi 7: REVIEW MATERI BELAJAR

Nama: Annisaa Ahmada Atusta NIM : 150341603464 Offering: B Mata Kuliah: Belajar dan Pembelajaran Refleksi 7 Pada perkuliahan hari ini, kegiatan kami adalah review mengenai tiga teori belajar yang telah dipelajari. Cara untuk menyimpulkan pembelajaran yang baik adalah dengan menambahkan pendalaman materi, meluruskan jawaban pertanyaan selama diskusi yang berlangsung saat pembelajaran, mengambil hal-hal penting terkait materi yang diajarkan kemudian dikaitkan dengan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Asimilasi terdapat pada teori belajar kognitif. Asimilasi adalah menggabungkan sesuatu yang lama dengan hal yang baru, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru. Pada orang dewasa sulit dalam melakukan asimilasi karena orang dewasa lebih mempercayai hal yang pernah dialaminya dan sulit menerima sesuatu yang baru. Lalu, kami membahas tentang perbedaan hadiah dan penghargaan. Hadiah adalah hal yang diberikan secara cuma-cuma, tidak harus dari usaha dan tidak harus berkaitan d

Refleksi 6: Teori Konstruktivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Nama: Annisaa Ahmada Atusta NIM : 150341603464 Offering : B Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Refleksi 6 Teori konstruktivisme lebih menekankan pada cara peserta didik membangun ilmu pengetahuannya. Ilmu pengetahuan yang diperoleh tidak didapatkan secara instan, tetapi melalui tahapan-tahapan. Beberapa masalah diberikan kepada para siswa, kemudian siswa tersebut akan berusaha memecahkan masalah tersebut. Dari situlah pengetahuan didapat secara perlahan. Setelah pengetahuan tersebut terkumpul, siswa akan mulai berpikir dan menyusun ilmu pengetahuannya menjadi sesuatu yang kompleks. Semua pengetahuan yang diperoleh manusia tidak secara serta merta langsung didapatkan, tetapi secara bertahap. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Dengan menerapkan teori belajar seperti ini, pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akan semakin baik dan lebih lama mengingat. Apapun yang dipelajari melalui pengalaman akan di

Teori Konstruktivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Nama : Annisaa Ahmada Atusta NIM : 150341603464 Offering : B Teori Konstruktivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran Pengertian dari konstruksi adalah bersifat pembangun.   D alam konteks filsafat pendidikan konstruksi diartikan   sebagai  suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.   Konstruktivisme merupakan landasan ber p ikir (filosofi)  pembelajaran  konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit . Maksudnya adalah semua pengetahuan yang diperoleh manusia tidak secara serta merta langsung didapatkan, tetapi secara bertahap. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.   Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari ide dan membuat keputusan. Peserta didik  akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam me m bina penge

Refleksi 5: Teori Kognitivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Nama: Annisaa Ahmada Atusta NIM : 150341603464 Offering : B Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Refleksi 5 Teori kognitivisme tidak hanya mengamati perubahan tingkah laku, tetapi juga mengamati perubahan mental atau kejiwaan. Prinsip teori kognitif adalah peserta didik aktif dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian memperoleh pemahaman dari yang diketahui, dan memahami dari rekaman berupa sesuatu yang dilihat dan didengar adalah sumber pengetahuan. Setelah mendapatkan ilmu tersebut, maka peserta didik tidak hanya perubahan perilaku, tetapi perubahan mental. Teori ini memperhatikan perubahan mental anak, tidak seperti teori behavioristik yang hanya memperhatikan perubaha secara fisik dan tingkah laku (segala sesuatu yang terlihat langsung). Beberapa kelebihan dari teori kognitivisme adalah siswa jadi kreatif dan mandiri dan lebih maksimal dalam mengembangkan kemampuan siswa. Dengan menerapkan teori belajar kognitivisme, siswa mampu mencari sendiri pengetahuannya. Kekur

Teori Kognitivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Bismillah ~ Nama : Annisaa Ahmada Atusta NIM : 150341603464 Offering : B Teori Kognitivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran Teori kognitif i ni memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses inf or masi dan pelajaran melalui upayanya mengorgani sasi , menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada cara  informasi diproses.  Teori belajar ini menggambarkan adanya perkembangan pola pikir peserta didik dari yang kurang tahu menjadi lebih tahu. Peserta didik memproses pengetahuan yang baru diperolehnya lalu membandingkannya dengan pengetahuan lamanya. Teori belajar ini disebut juga dengan teori Piaget. Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu karena individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut terus mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang. Pengetahuan diban

Refleksi 4: Teori Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Nama: Annisaa Ahmada Atusta NIM : 150341603464 Offering: B Mata Kuliah: Belajar dan Pembelajaran Refleksi 4 Pertemuan kali ini, kami berdiskusi tentang teori behavioristik. Teori Behavioristik adalah teori belajar yang melibatkan perubahan perilaku peserta didik setelah mengalami proses belajar. Menurut teori ini, peserta didik dikatakan sudah belajar apabila mengalami perubahan tingkah laku yang terlihat secara fisik. Perubahan mental eserta didik tidak dianggap penting karena tidak dapat diamati dari luar. Misalnya, ada anak SD belajar perkalian tetapi dia tidak mahir dalam perkalian (nilainya jelek ketika mengerjakan tugas atau ujian), maka anak tersebut dianggap belum belajar. Padahal mungkin anak tersebut mengalami perubahan mental seperti proses mencerna dan berpikir tentang materi perkalian tersebut. Proses berpikir anak berbeda-beda, ada yang cepat ada juga yang membutuhkan waktu cukup lama. Akan tetapi, teori behavioristik tidak menganggap penting perubahan mental ini.

Refleksi Perkuliahan 3: Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Pada perkuliahan ini, kami berdiskusi tentang hakikat belajar dan pembelajaran. Belajar adalah sebuah kegiatan untuk memberikan perubahan tingkah laku yang lebih baik. Dalam belajar ada perubahan secara sadar dan fungsional. Pembelajaran atau pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Proses belajar tersebut terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Jadi seseorang melakukan kegiatan belajar jika diawali dengan adanya pembelajaran. Pembelajaran itu bisa dari guru di sekolah dan dari lingungan tempat seseorang itu tinggal. Bila siswa belajar, maka akan terjadi perubahan mental pada diri siswa. Setelah proses belajar dan pembelajaran selesai maka siswa akan memperoleh hasil belajar. Ciri-ciri pembelajaran antara lain terdapat proses belajar, ada materi yang diajarkan, ada guru sebagai fasilitator, dan ada evaluasi untuk mengukur kemampuan. Ciri-ciri belajar adalah adanya perubahan mental pada siswa. Selain perubahan mental, ada

Teori Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Bismillah ~ Nama: Annisaa Ahmada Atusta NIM: 150341603464 Offering: B Teori Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran Teori Behavioristik adalah teori belajar yang melibatkan perubahan perilaku peserta didik setelah mengalami proses belajar. Teori ini menjelaskan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dinilai secara konkret. Jadi, hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari perubahan perilakunya setelah belajar. Berikut ini adalah prinsip-prinsip belajar teori behavioristik : 1)  Reinforcement and Punishment  (Penguatan stimulus dan hukum) 2)  Primary and Secondary Reinforcement 3)  Schedules of Reinforcement  (Rancangan Penguatan) 4)  Contingency Management 5)  Stimulus Control in Operant Learning 6)  The Elimination of Responses  (Penghilangan respon) Contoh penerapan teori behavioristik apabila ada anak belajar matematika, tetapi tidak mahir matematika maka dianggap belum belajar. Perubahan terjadi melalui rangsangan

Hakikat dan Ciri-Ciri Umum Belajar dan Pembelajaran (Teori Deskriptif dan Preskriptif)

Bismillah ~ Nama: Annisaa Ahmada Atusta NIM: 150341603464 Offering: B A.  Hakikat Belajar dan Pembelajaran Hakikat belajar adalah tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Oleh karena itu belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadi atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, Pembelajaran merupakan suatu usaha sengaja, terararah, dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang agar orang lain dapat memperoleh pengalaman bermakna. Pembelajaran atau pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Proses belajar tersebut terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Sesuatu itu merupakan rekayasa pembelajaran. Contoh rekayasa pembelajaran adalah seorang guru yang membuat program pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku. Kemudian guru tersebut meminta siswa untuk menyusun jadwal belajarnya sendiri di rumah. Jadi dapat disimpulk